Bicara tanpa kata
Madah tanpa suara
Hampir serupa nilaian dan pujangga
Hati menafsir
Tak pasti
Ku tunggu lagi dalam perhati.
Jalan-jalan kulalui
Ada harum singgah di hati
Kuntuman mawar segar mewangi
Taman ini
Empunya siapa?
Adakah untukku indahnya?
Bertamu indah dalam jalanan suasana
Takut singgahku di sini
Andai taman larangan berduri
Nanti tangan luka kembali
Kedua kali
Kelu lidah tanpa kata,
Patutkah derap langkah berlalu?
Tinggal indahnya tanpa bertanya,
Dari ku nanti pasti.
Atau hanya konklusi sendiri
Yang harumnya hanya singgah di jalanku ini
Ditiup bayu berlalu pergi.
0 comments:
Post a Comment